
- by admin
- 0
- Posted on
Memahami dan Menguasai Bahasa Jawa: Contoh Soal untuk Kelas 5 Semester 1
Bahasa Jawa bukan sekadar mata pelajaran di sekolah; ia adalah cerminan identitas, kekayaan budaya, dan warisan leluhur yang tak ternilai harganya. Bagi siswa kelas 5 Sekolah Dasar, pembelajaran Bahasa Jawa di semester 1 merupakan fondasi penting untuk menguasai berbagai aspek kebahasaan dan kebudayaan Jawa yang lebih kompleks di jenjang selanjutnya. Memahami materi esensial dan berlatih dengan contoh soal adalah kunci keberhasilan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam materi-materi pokok Bahasa Jawa kelas 5 semester 1, menyajikan beragam contoh soal beserta kunci jawaban dan penjelasannya, serta memberikan tips belajar yang efektif. Tujuannya adalah membantu siswa, orang tua, dan guru dalam mempersiapkan diri menghadapi ulangan atau ujian, sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap Bahasa Jawa.
Mengapa Bahasa Jawa Penting untuk Kelas 5?
Kelas 5 SD adalah fase transisi di mana siswa mulai diajak memahami konsep-konsep yang lebih abstrak dan detail. Dalam konteks Bahasa Jawa, mereka tidak hanya sekadar menghafal kosakata, tetapi juga diajak untuk:
- Memahami Unggah-Ungguh Basa: Mengenali dan menerapkan tingkatan bahasa (Ngoko, Krama Madya, Krama Alus) dalam percakapan sehari-hari.
- Mengenal Tembang Macapat: Mempelajari struktur dasar tembang, seperti guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu.
- Menguasai Aksara Jawa: Melanjutkan pembelajaran aksara Jawa, termasuk pasangan, sandhangan swara, sandhangan panyigeg, dan angka Jawa.
- Memahami Cerita Rakyat/Legenda: Menangkap isi cerita, karakter, dan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
- Menganalisis Paribasan, Saloka, dan Bebasan: Memahami makna peribahasa Jawa dan mampu menggunakannya dalam konteks yang tepat.

Penguasaan materi ini akan sangat membantu siswa dalam memahami teks-teks Jawa, berkomunikasi dengan lebih santun, dan menghargai nilai-nilai luhur budaya Jawa.
Materi Esensial Bahasa Jawa Kelas 5 Semester 1
Secara umum, materi Bahasa Jawa kelas 5 semester 1 mencakup beberapa pokok bahasan utama, meskipun ada sedikit variasi antar daerah atau kurikulum muatan lokal. Berikut adalah rangkuman materi esensialnya:
-
Unggah-Ungguh Basa (Tingkatan Bahasa):
- Ngoko Lugu: Bahasa Jawa sehari-hari yang digunakan untuk berbicara dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda.
- Ngoko Alus: Ngoko yang diselipi Krama Inggil untuk menghormati lawan bicara, namun masih dalam konteks akrab.
- Krama Lugu/Madya: Bahasa Jawa menengah yang digunakan untuk orang yang dihormati namun tidak terlalu akrab, atau dalam situasi formal.
- Krama Alus/Inggil: Bahasa Jawa paling sopan, digunakan untuk orang tua, guru, atau orang yang sangat dihormati.
- Fokus pada perbedaan kata-kata kunci (kosakata) antara Ngoko dan Krama.
-
Tembang Macapat:
- Pengenalan beberapa jenis tembang macapat (misalnya Pocung, Maskumambang, Megatruh, Kinanthi, Gambuh, Mijil).
- Memahami konsep Guru Gatra (jumlah baris), Guru Wilangan (jumlah suku kata setiap baris), dan Guru Lagu (huruf vokal terakhir setiap baris).
- Mampu mengidentifikasi aturan-aturan tersebut pada tembang sederhana.
-
Aksara Jawa:
- Mengulang dan menguatkan pemahaman aksara legena (Ha, Na, Ca, Ra, Ka, dst.).
- Fokus pada Pasangan Aksara Jawa: Penggunaan pasangan untuk menghilangkan vokal pada aksara sebelumnya.
- Sandhangan Swara: Wulu (i), Suku (u), Taling (e), Taling Tarung (o), Pepet (e).
- Sandhangan Panyigeg Wyanjana: Cecak (ng), Layar (r), Wignyan (h).
- Sandhangan Wyanjana: Cakra (ra), Keret (re), Pengkal (ya).
- Angka Jawa: Pengenalan dan penggunaan angka 1-9 dan 0.
- Mampu membaca dan menulis kalimat sederhana beraksara Jawa.
-
Cerita Rakyat/Legenda:
- Membaca dan memahami isi cerita rakyat (misalnya asal-usul suatu tempat, tokoh pewayangan sederhana).
- Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, dan alur cerita.
- Menemukan amanat atau nilai moral dari cerita.
-
Paribasan, Saloka, Bebasan:
- Paribasan: Ungkapan yang memiliki makna kiasan, tidak mengandung perumpamaan. (Contoh: Adigang, adigung, adiguna).
- Saloka: Ungkapan yang memiliki makna kiasan, mengandung perumpamaan, namun yang diumpamakan adalah orang. (Contoh: Kaya banyu karo lenga).
- Bebasan: Ungkapan yang memiliki makna kiasan, mengandung perumpamaan, namun yang diumpamakan adalah sifat atau keadaan. (Contoh: Keplok ora tombok).
- Fokus pada pemahaman makna dan mampu memberikan contoh.
-
Pawarta (Berita) & Iklan:
- Pengenalan struktur berita sederhana (5W+1H).
- Mampu mengidentifikasi informasi penting dalam berita.
- Mengenal ciri-ciri iklan yang baik (singkat, jelas, menarik).
Contoh Soal Bahasa Jawa Kelas 5 Semester 1
Berikut adalah contoh soal yang mencakup berbagai materi di atas, dibagi menjadi pilihan ganda, isian singkat, dan uraian.
A. Soal Pilihan Ganda (Wenehana tandha ping (x) ing aksara a, b, c, utawa d ing wangsulan kang paling bener!)
-
"Bapak tindak kantor." Ukara kasebut nggunakake basa…
a. Ngoko Lugu
b. Ngoko Alus
c. Krama Madya
d. Krama Alus
Jawaban: d. Krama Alus
Penjelasan: Kata "tindak" adalah krama inggil dari "lunga/pergi", dan "kantor" adalah objek. Penggunaan "tindak" menunjukkan rasa hormat yang tinggi, sehingga termasuk Krama Alus. -
Ukara ngoko lugu saka "Kula nedha sekul" yaiku…
a. Aku mangan sega
b. Kula dhahar sekul
c. Panjenengan dhahar sega
d. Aku dhahar sega
Jawaban: a. Aku mangan sega
Penjelasan: "Kula" (krama) menjadi "Aku" (ngoko), "nedha" (krama) menjadi "mangan" (ngoko), "sekul" (krama) menjadi "sega" (ngoko). -
Tembang Macapat ing ngisor iki duwe paugeran guru gatra 6, guru wilangan 8, 8, 8, 8, 8, 8 lan guru lagu u, i, a, i, a, i. Tembang kasebut yaiku…
a. Pocung
b. Kinanthi
c. Gambuh
d. Mijil
Jawaban: b. Kinanthi
Penjelasan: Ini adalah ciri-ciri dari tembang Kinanthi. -
Sandhangan swara sing unine "o" yaiku…
a. Wulu
b. Suku
c. Taling
d. Taling Tarung
Jawaban: d. Taling Tarung
Penjelasan: Wulu untuk "i", suku untuk "u", taling untuk "e", taling tarung untuk "o", pepet untuk "e". -
Aksara Jawa kanggo nulis angka "5" yaiku…
a. ꧕
b. ꧖
c. ꧗
d. ꧘
Jawaban: a. ꧕
Penjelasan: Angka Jawa 1=꧑, 2=꧒, 3=꧓, 4=꧔, 5=꧕, 6=꧖, 7=꧗, 8=꧘, 9=꧙, 0=꧐. -
"Aja dumeh pinter banjur ngremehake liyan." Paribasan kang trep kanggo ukara kasebut yaiku…
a. Adigang, adigung, adiguna
b. Ana gula ana semut
c. Kacang ora ninggal lanjaran
d. Nguyahi segara
Jawaban: a. Adigang, adigung, adiguna
Penjelasan: Paribasan "Adigang, adigung, adiguna" berarti mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintaran tanpa menghargai orang lain. -
Ing crita rakyat "Rawa Pening", tokoh Baruklinting iku sawijining…
a. Naga
b. Dewa
c. Raja
d. Petani
Jawaban: a. Naga
Penjelasan: Baruklinting adalah naga yang kemudian berubah wujud menjadi anak kecil. -
Ciri-ciri pawarta (berita) kang becik yaiku kajaba…
a. Faktual
b. Objektif
c. Subyektif
d. Aktual
Jawaban: c. Subyektif
Penjelasan: Berita yang baik harus faktual (sesuai fakta), objektif (tidak memihak), dan aktual (terkini), bukan subyektif (sesuai pendapat pribadi).
B. Soal Isian Singkat (Isenana titik-titik ing ngisor iki kanthi wangsulan kang trep!)
-
Tembung krama alus saka "tuku" yaiku…
Jawaban: mundhut
Penjelasan: "Tuku" (ngoko) berarti membeli, krama alusnya adalah "mundhut". -
Cacahe gatra (larik) saben sapada tembang Pocung yaiku…
Jawaban: 4 (papat)
Penjelasan: Tembang Pocung memiliki 4 baris (guru gatra 4). -
Pasangan aksara ‘ka’ yaiku…
Jawaban: ꦏ
Penjelasan: Bentuk pasangan ‘ka’ adalah ꦏ. -
"Ana gula ana semut." Paribasan kasebut tegese…
Jawaban: Ing ngendi ana kabungahan, ing kono akeh wong kang teka
Penjelasan: Di mana ada kesenangan/kemudahan, di situ banyak orang yang datang. -
Jeneng sandhangan panyigeg wyanjana kang unine "ng" yaiku…
Jawaban: cecak
Penjelasan: Sandhangan cecak (ꦁ) digunakan untuk suara "ng".
C. Soal Uraian (Wangsulana pitakon-pitakon ing ngisor iki kanthi cetha!)
-
Owahanen ukara ing ngisor iki dadi basa Krama Alus!
"Aku arep dolan menyang omahmu sesuk esuk."
Jawaban: "Kula badhe dolan dhateng dalem panjenengan benjing enjing."
Penjelasan:- Aku (ngoko) -> Kula (krama alus)
- Arep (ngoko) -> Badhe (krama alus)
- Dolan (ngoko) -> Dolan (tetap, karena tidak ada krama alusnya yang berbeda secara umum untuk konteks ini)
- Menyang (ngoko) -> Dhateng (krama alus)
- Omahmu (ngoko) -> Dalem panjenengan (krama alus)
- Sesuk (ngoko) -> Benjing (krama alus)
- Esuk (ngoko) -> Enjing (krama alus)
-
Jelasna apa bedane Paribasan, Saloka, lan Bebasan, banjur wenehana tuladha siji-siji!
Jawaban:- Paribasan: unen-unen sing ajeg panggonane, tegese wantah (sajati), ora ngemu surasa pepindhan (perumpamaan).
- Tuladha: "Adigang, adigung, adiguna" (Mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian).
- Saloka: unen-unen sing ajeg panggonane, ngemu surasa pepindhan (perumpamaan), sing dipindhakake (diibaratkan) iku wonge.
- Tuladha: "Kaya banyu karo lenga" (Tidak bisa bersatu/rukun, diibaratkan dua orang).
- Bebasan: unen-unen sing ajeg panggonane, ngemu surasa pepindhan, sing dipindhakake iku kahanan utawa sifate.
- Tuladha: "Keplok ora tombok" (Ikut senang atau menikmati hasilnya tanpa ikut berkorban/berusaha).
Penjelasan: Penjelasan ini mencakup definisi dan contoh yang jelas untuk masing-masing jenis peribahasa Jawa.
- Tuladha: "Keplok ora tombok" (Ikut senang atau menikmati hasilnya tanpa ikut berkorban/berusaha).
- Paribasan: unen-unen sing ajeg panggonane, tegese wantah (sajati), ora ngemu surasa pepindhan (perumpamaan).
-
Tulisen jenengmu dhewe nganggo Aksara Jawa! (Contoh: Budi Santoso)
Jawaban: ꦧꦸꦢꦶ ꦱꦤ꧀ꦠꦺꦴꦱꦺꦴ
Penjelasan: Siswa diminta untuk menuliskan namanya sendiri menggunakan aksara Jawa. Ini melatih penguasaan aksara legena, sandhangan swara, dan pasangan. (Misal: Bu (ba+suku) di (da+wulu) Sa (sa) n (na+pasangan ta) to (ta+taling tarung) so (sa+taling tarung)). -
Wacanen tembang Pocung ing ngisor iki, banjur sebutna guru gatra, guru wilangan, lan guru lagune!
Ngèlmu iku kelakoné kanthi laku,
Lakoné kanti kas,
Tegesé kas nyantosani,
Setya budya pangekesé dur angkara.Jawaban:
- Guru Gatra: 4 (Tembang Pocung duwe 4 gatra/baris)
- Guru Wilangan lan Guru Lagu:
- Gatra 1: 12u (Ngèlmu iku kelakoné kanthi laku)
- Gatra 2: 6a (Lakoné kanti kas)
- Gatra 3: 8i (Tegesé kas nyantosani)
- Gatra 4: 12a (Setya budya pangekesé dur angkara)
Penjelasan: Siswa diminta menganalisis struktur tembang Pocung yang diberikan, menghitung jumlah suku kata dan mengidentifikasi huruf vokal terakhir di setiap baris.
-
Coba critakna maneh kanthi ringkes crita rakyat "Asal Usul Danau Toba", banjur sebutna piwulang becik (nilai moral) apa sing bisa dijupuk!
Jawaban: (Contoh jawaban, siswa dapat menceritakan dengan versi mereka sendiri)
Crita "Asal Usul Danau Toba" nyritakake sawijining wong enom aran Toba sing nyekel iwak mas ajaib kang bisa malih dadi wanita ayu. Wanita kasebut gelem dadi bojone Toba kanthi sarat aja nganti nyritakake asal-usule marang sapa wae, kalebu anake. Sawijining dina, Toba nesu marang anake, Samosir, lan ngucapake yen Samosir iku anak iwak. Amarga Toba wis nglanggar janjine, banyu banjur mili deres saka lemah lan dadi danau gedhe sing saiki diarani Danau Toba, dene Samosir dadi pulo ing tengah danau.
Piwulang Becik: Kita kudu netepi janji, ora gampang nesu, lan ora ngremehake wong liya sanajan beda asale.
Penjelasan: Pertanyaan ini melatih pemahaman siswa terhadap isi cerita rakyat dan kemampuan mereka untuk menemukan serta merumuskan nilai moral yang terkandung di dalamnya.
Strategi Belajar Bahasa Jawa yang Efektif
Untuk menguasai materi Bahasa Jawa kelas 5 semester 1, siswa dapat menerapkan beberapa strategi berikut:
- Latihan Rutin: Konsisten mengerjakan soal-soal latihan dari buku paket, LKS, atau sumber lain. Semakin sering berlatih, semakin terbiasa dengan berbagai bentuk soal.
- Pahami Konsep, Bukan Hanya Menghafal: Terutama untuk unggah-ungguh basa, aksara Jawa, dan tembang macapat. Pahami aturan dan alasannya, bukan hanya menghafal rumus.
- Gunakan Kamus Bahasa Jawa: Untuk memperkaya kosakata dan memahami perbedaan antara Ngoko dan Krama.
- Membaca Cerita Rakyat/Tembang: Banyak membaca atau mendengarkan cerita rakyat dan tembang macapat untuk melatih pemahaman dan mengenali pola bahasa.
- Praktik Berbicara: Cobalah berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa di rumah, terutama dengan tingkatan bahasa yang sesuai, untuk melatih kelancaran dan kepercayaan diri.
- Membuat Catatan Ringkas: Buat rangkuman atau mind map untuk materi-materi kunci seperti aturan tembang atau sandhangan aksara Jawa.
- Belajar Kelompok: Diskusikan materi yang sulit dengan teman atau guru. Menjelaskan kepada orang lain dapat memperkuat pemahaman diri sendiri.
- Manfaatkan Media Digital: Ada banyak aplikasi atau situs web yang menyediakan latihan aksara Jawa atau kamus online.
Penutup
Pembelajaran Bahasa Jawa di kelas 5 semester 1 adalah langkah penting dalam membangun pemahaman siswa terhadap kekayaan budaya mereka. Dengan materi yang mencakup unggah-ungguh basa, tembang macapat, aksara Jawa, cerita rakyat, hingga paribasan, siswa diajak untuk tidak hanya menguasai aspek kebahasaan, tetapi juga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Melalui contoh soal dan strategi belajar yang efektif, diharapkan siswa dapat lebih siap menghadapi evaluasi dan yang terpenting, menumbuhkan rasa cinta serta bangga terhadap Bahasa Jawa. Mari kita lestarikan dan kembangkan Bahasa Jawa sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. Sugeng sinau!