
- by admin
- 0
- Posted on
Menyelami Kekayaan Bahasa Jawa: Contoh Soal Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1 Kurikulum 2013
Bahasa Jawa, sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang kaya dan penuh makna, terus dilestarikan dan diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa. Kurikulum 2013 dirancang untuk membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek bahasa, termasuk tata bahasa, sastra, dan budaya Jawa. Bagi siswa kelas 8, semester 1 merupakan fase penting dalam menguasai materi yang telah diajarkan. Artikel ini akan menyajikan contoh-contoh soal Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1 Kurikulum 2013, dilengkapi dengan penjelasan mendalam untuk membantu siswa memahami setiap aspeknya.
Pendahuluan: Pentingnya Mempelajari Bahasa Jawa
Bahasa Jawa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan cerminan dari filosofi hidup, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal masyarakat Jawa. Mempelajarinya berarti membuka pintu untuk memahami sejarah, tradisi, dan budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Di era modern ini, penguasaan Bahasa Jawa tetap relevan, tidak hanya untuk menjaga identitas budaya, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan linguistik secara umum, melatih kemampuan berpikir kritis, dan mengembangkan apresiasi terhadap kekayaan sastra.
Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran yang aktif, kontekstual, dan berpusat pada siswa. Dalam pembelajaran Bahasa Jawa, hal ini diwujudkan melalui berbagai jenis kegiatan, mulai dari membaca, menulis, berbicara, hingga mendengarkan, yang semuanya terintegrasi dengan unsur budaya.
Materi Utama Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1 Kurikulum 2013
Materi yang diajarkan pada semester 1 kelas 8 umumnya mencakup beberapa topik utama, antara lain:
- Pawarta (Berita): Memahami struktur teks berita, unsur-unsur berita (5W+1H), cara menyusun berita, dan membaca berita dengan intonasi yang tepat.
- Deskripsi (Gambaran): Mendeskripsikan objek, tempat, atau peristiwa secara rinci menggunakan bahasa Jawa yang baik dan benar.
- Cerita Rakyat (Fabel/Legenda): Memahami unsur-uns intrinsik dan ekstrinsik cerita rakyat, serta menganalisis pesan moral yang terkandung di dalamnya.
- Puisi Jawa (Geguritan): Memahami ciri-ciri geguritan, makna bait, diksi, dan cara membaca geguritan dengan penghayatan.
- Unggah-ungguh Basa (Tingkat Tutur Bahasa): Menguasai penggunaan unggah-ungguh basa Jawa (Ngoko, Krama) dalam berbagai situasi komunikasi.
Contoh Soal dan Pembahasan Mendalam
Berikut adalah contoh-contoh soal yang dirancang sesuai dengan materi tersebut, beserta pembahasannya:
I. Soal Pilihan Ganda (Wangsulana pitakonan ing ngisor iki kanthi milih salah siji wangsulan a, b, c, utawa d!)
-
Unsur-unsur ing ngisor iki kang kalebu unsur pawarta yaiku…
a. Paraga, latar, alur
b. Sapa, ing ngendi, kapan, apa, kenapa, kepiye
c. Tema, amanat, sudut pandang
d. Diksi, gaya bahasa, rimaPembahasan: Soal ini menguji pemahaman siswa tentang unsur-uns dasar dalam sebuah berita. Unsur berita yang paling penting adalah unsur 5W+1H, yaitu What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (di mana), Why (kenapa), dan How (bagaimana). Pilihan b mencakup unsur-uns tersebut dalam Bahasa Jawa. Pilihan a, c, dan d lebih mengarah pada unsur-uns dalam karya sastra seperti cerita atau puisi.
-
Nalika maca pawarta, supaya luwih cetha lan gampang dimangerteni dening pamirsa, kudu nggatekake…
a. Kacepetan maca lan gedhene swara
b. Intonasi, jeda, lan pocapan sing bener
c. Gedhene swara lan mimik rai
d. Kacepetan maca lan ekspresi sedihPembahasan: Soal ini berfokus pada teknik membaca berita agar efektif. Agar berita mudah dipahami, pembaca harus memperhatikan intonasi (naik turunnya nada suara), jeda (penghentian sementara), dan pocapan (pengucapan kata) yang tepat. Pilihan b mencakup ketiga aspek penting ini. Pilihan lain hanya mencakup sebagian aspek atau kurang relevan untuk kejelasan pemahaman.
-
Menawa arep njlèntrèhaké wujud, ukuran, lan warna sawijining barang, iku kalebu karangan jinis…
a. Argumentasi
b. Narasi
c. Deskripsi
d. PersuasiPembahasan: Soal ini menguji pemahaman siswa tentang jenis-jenis karangan. Karangan deskripsi bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang suatu objek, tempat, atau peristiwa, seringkali melalui penjelasan tentang wujud, ukuran, warna, bau, rasa, dan suara. Pilihan c adalah jawaban yang tepat. Pilihan a (argumentasi) berisi pendapat dan alasan, pilihan b (narasi) bercerita tentang urutan kejadian, dan pilihan d (persuasi) bertujuan membujuk.
-
Ing ngisor iki kang dudu kalebu unsur intrinsik cerita rakyat yaiku…
a. Paraga
b. Latar
c. Tema
d. Naskah dramaPembahasan: Soal ini menguji pengetahuan siswa tentang unsur-uns intrinsik cerita. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam, seperti tokoh (paraga), latar (setting), alur (plot), tema (pokok persoalan), amanat (pesan moral), dan sudut pandang. Naskah drama adalah bentuk penulisan skenario untuk pertunjukan, bukan unsur intrinsik cerita rakyat. Oleh karena itu, pilihan d adalah jawaban yang tepat.
-
Yen ngomong karo wong sing luwih tuwa utawa sing diajeni, luwih trep migunakake basa…
a. Ngoko lugu
b. Ngoko alus
c. Krama lugu
d. Krama alusPembahasan: Soal ini menguji pemahaman tentang unggah-ungguh basa Jawa. Dalam Bahasa Jawa, ada tingkatan bahasa yang digunakan tergantung pada lawan bicara. Untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau dihormati, penggunaan Krama Alus (bahasa krama yang paling halus dan sopan) adalah yang paling tepat. Pilihan d adalah jawaban yang benar.
II. Soal Uraian Singkat (Wangsulana pitakonan ing ngisor iki kanthi cekak lan bener!)
-
Sebutna unsur-unsur kang kudu ana ing sawijining pawarta!
Pembahasan: Jawaban yang diharapkan adalah menyebutkan unsur 5W+1H dalam Bahasa Jawa: Apa (What), Sapa (Who), Kapan (When), Ing ngendi (Where), Kenapa (Why), dan Kepiye (How). Penjelasan singkat tentang masing-masing unsur juga bisa ditambahkan. -
Apa bedane antara karangan narasi lan karangan deskripsi?
Pembahasan: Siswa diharapkan menjelaskan bahwa karangan narasi menceritakan urutan kejadian atau peristiwa dari waktu ke waktu, sedangkan karangan deskripsi bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci tentang suatu objek, tempat, atau suasana. -
Jelasna apa kang diarani "amanat" ing sawijining cerita!
Pembahasan: Amanat adalah pesan moral atau pelajaran berharga yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita. Pesan ini biasanya tersirat dan dapat dipetik setelah selesai membaca cerita. -
Tulisen ukara ing ngisor iki nganggo basa Krama Alus!
"Aku wingi tuku buku ing toko."
Pembahasan: Siswa perlu mengganti kata-kata dalam kalimat Ngoko menjadi padanan Krama Alus.- "Aku" menjadi "Kula"
- "wingi" menjadi "wingi" (tetap)
- "tuku" menjadi "mundhut"
- "buku" menjadi "bukwon"
- "ing toko" menjadi "wonten ing toko"
Sehingga kalimat Krama Alusnya adalah: "Kula wingi mundhut bukwon wonten ing toko."
-
Apa wae kang kudu digatekake nalika maca geguritan supaya luwih apik?
Pembahasan: Siswa perlu menyebutkan aspek-aspek penting dalam membaca geguritan, seperti: penghayatan makna (penjiwaan), intonasi (tinggi rendahnya nada), ekspresi wajah (mimik), jeda (penghentian sejenak), dan pocapan (pengucapan) yang jelas.
III. Soal Uraian Lengkap (Wangsulana pitakonan ing ngisor iki kanthi jangkep lan bener!)
-
Wacanen pawarta ing ngisor iki, banjur wangsulana pitakonane!
(Contoh Pawarta Singkat Diberikan Di Sini)- Sapa wae paraga kang disebutake ing pawarta kasebut?
- Kapan kedadeyan saka pawarta kasebut?
- Apa amanat kang bisa dijupuk saka pawarta kasebut?
Pembahasan: Soal ini melatih kemampuan membaca dan menganalisis teks berita. Siswa harus cermat membaca teks yang diberikan, mengidentifikasi siapa saja yang terlibat (paraga), kapan peristiwa terjadi, dan menarik kesimpulan mengenai pesan moral atau pelajaran yang bisa diambil, meskipun berita cenderung bersifat faktual, terkadang ada implikasi etis atau sosial yang bisa menjadi amanat.
-
Jelasna babagan unggah-ungguh basa Jawa (Ngoko lan Krama) kanthi jangkep! Sebutna bedane lan kapan wae gunane!
Pembahasan: Siswa diharapkan menjelaskan secara rinci tentang Ngoko (terdiri dari Ngoko Lugu dan Ngoko Alus) dan Krama (terdiri dari Krama Lugu dan Krama Alus). Penjelasan mencakup perbedaan kosakata, struktur kalimat, serta situasi sosial yang tepat untuk menggunakan masing-masing tingkatan bahasa, misalnya berbicara dengan teman sebaya menggunakan Ngoko Lugu, berbicara dengan orang tua yang dihormati menggunakan Krama Alus, dan seterusnya. -
Menawa ana kanca sing lagi guneman nganggo basa Ngoko marang Bapak/Ibumu, kepiye carane kowe ngelingake kanthi sopan supaya migunakake basa kang luwih trep? Tulisna dialoge!
Pembahasan: Soal ini menguji kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan unggah-ungguh basa dalam situasi sosial nyata dan kemampuan berkomunikasi yang santun. Siswa harus membuat dialog singkat di mana mereka dengan sopan menegur temannya agar menggunakan bahasa yang lebih pantas saat berbicara dengan orang tua. Contoh dialog bisa seperti ini:- Teman: "Bu, aku mau jajan ya!"
- Kamu: "Ngger, kowe ngomong karo Ibu kok nganggo Ngoko? Luwih becik nganggo Krama Alus ben sopan."
- Teman: "Oh iya ya, lali aku. Bu, kula badhe tumbas jajanan nggih?"
-
Gawea geguritan kanthi tema "Alam" utawa "Sekolah" kanthi dawa minimal 4 bait!
Pembahasan: Soal ini mendorong kreativitas siswa dalam menulis geguritan. Siswa bebas memilih tema yang diberikan dan harus mampu menyusun puisi dengan bahasa Jawa yang baik, memiliki diksi yang tepat, dan minimal empat bait. Guru akan menilai dari segi pemilihan kata, imajinasi, rima (jika ada), dan kesesuaian dengan tema.
Penutup: Menjaga Kelestarian Bahasa dan Budaya
Contoh-contoh soal di atas hanyalah sebagian kecil dari materi yang mungkin muncul dalam ujian Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1 Kurikulum 2013. Namun, dengan memahami konsep-konsep dasar yang terkandung di dalamnya, siswa akan lebih siap dalam menghadapi berbagai jenis pertanyaan.
Mempelajari Bahasa Jawa bukan hanya tugas sekolah, melainkan sebuah investasi untuk menjaga kelestarian budaya bangsa. Dengan terus berlatih, membaca, dan berinteraksi menggunakan Bahasa Jawa, kita turut berperan dalam mewariskan kekayaan linguistik dan budaya ini kepada generasi mendatang. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan yang berharga bagi para siswa dalam menguasai Bahasa Jawa.